Rabu, 25 Mei 2011

Kebijakan Pemerintah


·        Kebijakan Moneter adalah segala tindakan pemerintah dan Bank Sentral untuk mengatur keadaan keuangan negara dengan tujuan menjaga kestabilan ekonomi dan mendorong usaha pembangunan nasional. Kebijakan moneter dapat dilaksanakan oleh pemerintah atau Bank Sentral dengan cara langsung atau tidak langsung.
Kebijakan Moneter dapat dibedakan ke dalam dua golongan:

a.   Kebijakan Moneter Kuantitatif: langkah bank sentral yang tujuan utamanya adalah untuk mempengaruhi jumlah penawaran dan suku bunga dalam perekonomian. Contohnya: kebijakan suku bunga (politik diskonto)
b.   Kebijakan Moneter Kualitatif: langkah bank sentral yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan. Contohnya: pengawasan pinjaman secara terpili dan pembujukan modal.

Adapun tujuan kebijakan moneter:
-         Menjaga Stabilitas Ekonomi
-         Menjaga Kestabilan Harga
-         Meningkatkan Kesempatan Kerja
-         Memperbaiki Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran Luar Negeri

·        Kebijakan Fiskal atau Politik Fiskal adalah semua tindakan yang diambil pemerintah dalam bidang anggaran belanja negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Kebijakan Fiskal juga dapat dikatakan sebagai tindakan pemerintah yang berupa tindakan memperbesar atau memperkecil jumlah pungutan pajak “GOVERNMENT EXPENDITURE” yang bertujuan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian.

Menurut pendapat saya tentang kebijakan pemerintah dalam perekonomian indonesia yaitu kebijakan moneter dan kebijakan fiskal adalah dari kebijakan fiskal  pemerintah dapat mengusahakan terhindarnya perekonomian dari keadaan-keadaan yang tidak diinginkan seperti misalnya keadaan dimana banyak pengangguran, inflasi, neraca pembayaran internasional yang terus mendefisit dan sebagainya. Bagi negara berkembang, pemerintah menyadari bahwa investasi/penanaman modal yang timbul dari inisiatif dari masyarakatnya sendiri sangat kurang jumlahnya untuk menumbuhkan perindustrian, karena jumlah pendapatan perkapita yang dihasilkan oleh masyarakatnya sendiri sangat kecil jumlah yang didapat atau dihasilkan. Oleh karena itu campur tangan pemerintah, kecil kemungkinan suatu perekonomian yang masih terbelakang dapat melakukan investasi netto yang cukup besar untuk mempertinggi kapasitas produksi nasionalnya sedemikian rupa sehingga tingkat kemakmuran para warga negara dapat ditingkatkan, sedangkan untuk kebijakan moneter dapat mempengaruhi situasi makro lewat jumlah uang beredar, tingkat bunga, pengeluaran investasi dan permintaan agregat. Ekonomi mulai memberikan perhatian mereka kepada kebijaksanaan “supply side”, yaitu kebijaksanaan moneter yang bisa mempunyai pengaruh langsung terhadap penawaran agregat (menggeser kurva penawaran agregat) sehingga dapat tercapai kestabilan ekonomi yang ditandai dengan peningkatan kesempatan kerja, peningkatan kualitas tenaga kerja dan terciptanya iklim dunia usaha yang semakin bergairah sehingga investasi-investasi baru akan bermunculan.