Senin, 28 Maret 2011

Aku Bangga Indonesia (Perekonomian Indonesia)


BAB I
PENDAHULUAN
                Segala puji bagi Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia serta memberikan nikmat sampai saat ini sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kulia PEREKONOMIAN INDONESIA. Tujuan disusunnya makalah ini selain untuk memenuhi nilai mata kuliah tersebut juga dapat memberikan informasi kepada pembaca.


BAB II
PEMBAHASAN
Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006. Semboyan nasional Indonesia, “Bhineka tunggal ika (“Berbeda-beda tetapi tetap satu”), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia. Dalam bidang perekonomian, Indonesia semakin meningkat.
                Sebelum membahas tentang perekonomian Indonesia, ada beberapa hal yang akan dijelaskan di makalah ini yaitu tentang Indonesia dengan dunia, Indonesia dengan masalah-masalah yang belum teratasi, dll



  • INDONESIA DAN DUNIA

                Beberapa tahun yang lalu Indonesia sempat terpuruk dengan keadaan perekonominya yang sempat tidak diperhatikan oleh dunia. Ini terjadi karena krisis global yang mengakibatkan perekonomian Indonesia menurun. Namun seiring dengan berjalannya waktu Indonesia mulai memperbaiki perekonomiannya. Pada tanggal 26-30 Januari lalu, Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) menggelar pertemuan tahunan ke-41 di Davos, Swiss. Ini merupakan kali pertama presiden Indonesia diundang hadir di Forum Ekonomi Dunia. Secara tidak langsung kehadiran Indonesia di Forum Ekonomi Dunia merupakan wujud dari pengakuan dunia terhadap kedudukan dan peran strategis Indonesia di dalam tatanan perekonomian global. Karena itu, menjadi sebuah keharusan bagi Indonesia untuk dapat memaksimalkan posisi tersebut sebagai pintu masuk untuk secara lebih aktif mengutarakan pandangan-pandangan alternatif di luar dominasi negara-negara besar.
                Indonesia dapat menjadikan status sebagai ketua ASEAN tahun 2011 sebagai sarana promosi diri di Forum Ekonomi Dunia untuk kemudian diarahkan bagi pengokohan posisi ekonomi Indonesia dan pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Dengan disertai political will kuat dari para pemangku kebijakan di tingkat pusat agaknya bukan perkara sulit bagi Indonesia untuk mewujudkan hal itu, terlebih ada sejumlah modal penting yang kita miliki sebagai sebuah bangsa.
Pertama, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di kawasan Asia Tenggara.Jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta dari sensus penduduk tahun 2000. Dari perspektif ekonomi fakta ini tentu menggambarkan bahwa Indonesia merupakan pasar besar dan potensial bagi negara-negara lain.
                Kedua, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang cenderung lengkap ketimbang negara-negara ASEAN lain. Sejumlah komoditas utama di sektor pertanian dan pertambangan yang dikonsumsi negara-negara ASEAN berasal dari Indonesia.
Ketiga, Indonesia memiliki pengalaman penting dan berharga dalam menghadapi berbagai tantangan dan kendala, terutama saat diterpa krisis moneter pada kurun waktu 1997-1998. Pengalaman pahit ini telah menjadikan Indonesia jauh lebih matang dan siap dalam mengarungi lautan ekonomi global.
Keempat, keanggotaan Indonesia di berbagai forum kerjasama ekonomi global, terutama G20. G20 adalah forum resmi kerja sama ekonomi global pengganti Kelompok 8 (G8). Forum ini dibentuk untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dunia dengan memperkokoh fondasi keuangan internasional. G20 merupakan reperesentasi produk domestik bruto (PDB) dua per tiga penduduk dunia. Indonesia merupakan satu-satunya negara ASEAN yang tergabung di dalam G20.
Kelima, pertumbumbuhan ekonomi Indonesia yang selalu positif dalam beberapa tahun terakhir sebagai buah keberhasilan mengelola ekonomi makro. Komite Ekonomi Nasional meyakini laju ekonomi Indonesia tahun 2011 akan jauh lebih cepat. Dengan kebijakan ekonomi yang tepat, perekonomian Indonesia tahun 2011 diyakini akan mampu tumbuh mencapai 6,4 persen. Tingkat konsumsi, investasi, dan ekspor akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara serentak.Tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini cukup diperhitungkan dunia internasional. Bersama China dan India, Indonesia merupakan negara yang memiliki pertumbuhan positif di saat krisis melanda ekonomi global selama rentang waktu 2008-2009.
Sulit dimungkiri bahwa selama ini kepentingan negara-negara berkembang, tidak terkecuali di kawasan Asia Tenggara, seringkali tersingkirkan akibat ketiadaan sosok negara pemimpinan yang kuat. Posisi Indonesia sebagai pemimpin ASEAN tahun 2011 sudah seharusnya harus dapat difungsikan secara maksimal untuk mengatasi masalah itu. Indonesia harus lebih berani menyuarkan kepentingan negara-negara ASEAN di setiap pertemuan ekonomi global, tidak terkecuali Forum Ekonomi Dunia. Hal lain yang tidak kalah penting untuk diwujudkan adalah melakukan kapitalisasi terhadap kedudukan dan peran strategis di dalam tatanan perekonomian global bagi perbaikan taraf hidup bangsa Indonesia, terutama untuk mengarahkan sumber daya global bagi kepentingan ekonomi masyarakat luas secara lebih optimal.
Jika hal itu dapat diwujudkan, maka bukan tidak mungkin kelak Indonesia akan mampu menjadi negara besar dengan pertumbuhan ekonomi mencapai dua digit sehingga mimpi untuk masuk ke dalam kelompok negara berkembang dan berpengaruh dalam perekonomian global (Brazil, Rusia, India, dan China/BRIC) dapat tercapai.

Wacana memasukkan Indonesia dalam BRIC pertama kali diungkapkan Goldman Sachs pada tahun 2008. Goldman Sachs membuat daftar sejumlah negara seperti Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Meksiko, Nigeria, Pakistan, Filipina, Korea Selatan, Turki, dan Vietnam dalam rangka mencari anggota BRIC baru. Kriteria yang digunakan adalah negara dengan stabilitas ekonomi makro, kematangan politik, keterbukaan perdagangan dan kebijakan investasi, dan kualitas pendidikan.


Di samping itu, kelayakan Indonesia masuk ke dalam kelompok BRIC juga didasarkan pada penilaian bahwa Indonesia memiliki sejumlah karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan Brazil, Rusia, India, dan China. Karakteristik-karalteristik itu antara lain negara berkembang dengan luas wilayah lebih dari tiga juta kilometer persegi dan populasi penduduk di atas 100 juta orang serta memiliki potensi ekonomi tinggi, terutama dari segi sumber daya alam.



  • INDONESIA
 Meskipun dunia dilanda krisis keuangan global namun tidak membuat Indonesia jatuh dalam kubangan krisis global, karena Indonesia masih mengandalkan basis ekonomi kerakyatan dan  koperasi, sehingga krisis global tidaklah terlalu berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia, bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik di tahun 2010 ini.
Secara umum, perekonomian Indonesia pada tahun 2010 menunjukkan prestasi yang cukup baik. Sebagai negara yang mampu mencapai pertumbuhan positif selama masa krisis finansial global, Indonesia semakin mendapat kepercayaan di mata dunia Internasional. Hal ini terbukti dari meningkatnya peringkat Indonesia pada Global Competitiveness Index 2010-2011 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum. Indonesia berhasil meraih peringkat 44, naik 10 peringkat dibandingkan pada tahun 2009. Peringkat layak investasi Indonesia menurut S&P juga mengalami peningkatan dari BB menjadi BBB. Kenaikan peringkat layak investasi ini menunjukkan semakin dipercayanya pasar modal Indonesia di mata global.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil melaju pada tingkat 6,1%, sedangkan tingkat inflasi hingga November berhasil ditahan pada level 6,33%. Hal ini didukung oleh rendahnya tingkat suku bunga BI yang dipertahankan pada level 6,5%. Rendahnya tingkat suku bunga acuan ini menyebabkan sektor kredit mengalami peningkatan tajam sehingga sukses memompa pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat dari meningkatnya pertumbuhan kredit yang hingga bulan oktober mencapai 19,3%.
Menurut data World Bank, ada sebagian dari dana global tersebut (US$ 15,7 miliar pada tiga triwulan pertama) yang mampir membanjiri pasar modal Indonesia. Hingga akhir November, cadangan devisa Indonesia sukses menembus angka US$ 92,759 Miliar atau sebesar 6,96 bulan impor dan pembayaran ULN pemerintah. Dengan besarnya cadangan devisa yang dipunya oleh Indonesia, nampaknya perekonomian Indonesia masih akan stabil hingga tahun depan. pertumbuhan ekonomi sekitar 6 persen pastinya mendorong kegiatan ekspor dan tentunya impor akan positif lagi, berdampak juga bagi invetasi dalam maupun luar negeri. Apalagi, jika program pembangunan infrastruktur, baik dalam skema kebijakaan stimulasi perekonomian maupun sebagai program berkelanjutan dapat mengalami perkembangan yang berarti. perkembangan perekonomian Indonesia ke depan selain permasalahan pembangunan infrastruktur adalah menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi.

Orientasinya pada sektor yang lebih mendorong pertumbuhan berkesinambungan dan menciptakan kesempatan kerja cenderung relatif besar, terutama pada sektor industri manufaktur. Permasalahan pembangunan infrastruktur, bukanlah dalam hal pembiayaan, tetapi lebih berkaitan dengan persoalan struktural seperti pembebasan tanah, tarif dan kepastian hukum lainnya. pertumbuhan ekonomi Indonesia pada saat krisis global, hingga triwulan I - 2009 mencapai 4,4 persen, terutama didukung oleh konsumsi masyarakat yang tumbuh 5,8 persen dan pengeluaran pemerintah. Begitu pula sekalipun ekspor mengalami pertumbuhan negatif lebih dari - 20 persen, namun neraca perdagangan dan neraca berjalan masih positif karena pertumbuhan impor negatif lebih besar dari ekspor.

Strategisnya belakangan ini nilai rupiah dan indeks pasar modal juga mengalami penguatan signifikan karena prospek perekonomian Indonesia yang dilihat baik sehingga para investor mulai mengalirkan dananya ke pasar yang diperkirakan memberikan hasil tinggi, terutama di pasar yang sedang berkembang pasar komoditas. Penguatan nilai rupiah dan indeks pasar modal diperkirakan masih akan terus berlangsung, sekalipun pada saat tertentu terjadi koreksi. Jadi tidak berlebihan perkirakan nilai rupiah akan menembus kisaran angka Rp9.500 per dolar AS dan indeks pasar modal mencapai 2300.
               

adapun masalah-masalah yang dimiliki oleh negara berkembang seperti Indonesia yang masih belum dapat diatasi. Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah :
Kemiskinan
Pengangguran
Kriminalitas
Lapangan pekerjaan yang sedikit
Tingkat pendidikan rendah
Tidak meratanya pendapatan
Kondisi infrastruktur
Keadaan seperti ini tidak akan terjadi apabila dari beberapa oknum pemerintahan tidak melakukan korupsi. Korupsi di Indonesia saat ini pun sedang di berantas sedikit demi sedikit. Kurangnya lapangan pekerjaan pun menjadi salah satu masalah yang ada di Indonesia. ini tidak seimbang dengan banyaknya sumber daya manusia dengan lapangan pekerjaannya.

BAB III
KESIMPULAN
                Walaupun Indonesia masih mempunyai masalah-masalah yang sampai sekarang belum dapat diatasi namun masih bnyak kelebihan-kelebihan yang harus dibanggakan dari Indonesia. Indonesia memiliki keanekaragaman budaya,bahasa,suku dan sumber daya alam yang sangat berlimpah. Aku bangga Indonesia karena Indonesia negara yang punya banyak potensi alam yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kegiatan ekspor impor, misalnya minyak bumi dan karet. Walaupun kebanyakan Indonesia masih mengimpor beberapa barang seperti beras dan beberapa barang lainnya. Selain itu pada perekonomian Indonesia pun sekarang sudah semakin terlihat perkembangannya. Dari mulai GDP, neraca pembayaran, devisa, sampai pasar modal. Aku bangga Indonesia karena pada saat ekonomi dunia sedang krisis, Indonesia justru memperlihatkan perkembangan yang cukup positif meskipun belum maximal. Tetapi apabila lembaga-lembaga pemerintahan dapat bekerjasama dan bekerja keras, mungkin akan lebih bisa ditingkatkan lagi dari sebelumnya. –TERIMAKASIH-

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
www.google.co.id
http://id.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar