LIKUIDITAS
Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi suat kewajiban finansiilnyayang harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran (alat-alat likuid) yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu merupakan “kekuatan membayar” (zahlungskraft) dari perusahaan yang bersangkutan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pengertian likuiditas dimaksudkan sebagai perbandingan antara jumlah uang tunai dan aktiva lain yang dapat disamakan dengan uang.
Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi suat kewajiban finansiilnyayang harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran (alat-alat likuid) yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu merupakan “kekuatan membayar” (zahlungskraft) dari perusahaan yang bersangkutan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pengertian likuiditas dimaksudkan sebagai perbandingan antara jumlah uang tunai dan aktiva lain yang dapat disamakan dengan uang.
Apabila suatu perusahaan ingin mempertinggi tingkat likuiditas maka
perusahaan tersebut dapat mengukur tingkat likuiditas dengan menggunakan
“current ratio” sebagai alat pengukurnya dengan jalan sebagai berikut :
a.
Dengan utang lancar
(current liabilities) tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva lancar
(current assets).
b.
Dengan aktiva lancar
tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah utang lancar.
c.
Dengan mengurangi
jumlah utang lancar bersama-sama dengan mengurangi aktiva lancar.
Mengingat
bahwa current ratio adalah angka perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar, maka setiap transaksi yang mengakibatkan perubahan jumlah aktiva lancar
atau utang lancar, baik masing-masing ataupun keduanya, akan dapat
mengakibatkan perubahan current ratio, yang ini berarti akan mengakibatkan
perubahan tingkat likuiditasnya.
Sumber : Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Prof. Dr. Bambang Riyanto
Sumber : Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Prof. Dr. Bambang Riyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar